CERPEN _ HUTAN PETI
HUTAN PETI
Malam itu kami berlima sedang melakukan perjalanan pulang saat menjelajahi hutan dan kami tersesat di sebuah hutan itu lalu kami perhatikan hutan ini memang sangat aneh dikarenakan dari tadi kami melintasi hutan ini kami selalu melihat beberapa peti kayu berserakan dimana mana sehingga akhirnya kami bertemu dengan kakek kembar lalu mereka mengajak kami untuk menginap di penginapan kecil milik mereka yang berada di dekat hutan tersebut, kami pun mengikuti kakek kembar itu dengan senang hati dan saat sampai disana kami disugihi makanan yang sangat banyak dan sehabis kami makan malam kami langsung membasuh diri dan mulai untuk beristirahat dengan nyenyak di rumah penginapan kakek kembar ini.


Malamnya sebelum kami makan malam, aku izin untuk keluar sebentar ke pasar yang tadi pagi aku kuinjungi dan aku menyuruh teman-temanku untuk makan malam duluan tanpa harus menunggu ku kembali. Dipasar aku ingin membeli sesuatu yang aku lupa untuk membelinya tadi pagi dan saat aku kembali aku melihat teman temanku sudah tertidur lelap di ruang makan aku hanya berkata "Dasar, habis makan malah ketiduran, kekenyangan kali ya" fikirku. Aku pun langsung menuju ke ruang tamu dan alangkah kagetnya aku saat melihat 4 buah peti yang sepertinya pernah aku lihat di hutan kemarin dan aku saat aku kembali ke tempat teman-teman ku tertidur dan segera membangunkannya tetapi mereka tidak bangun sama sekali dan saat aku mencoba untuk memeriksa nafas mereka aku sangat terkejut akan kenyataan bahwa mereka sudah tidak bernafas lagi dan aku mulai tak tau harus berbuat apa seketika aku mendengar suara orang sedang meletakan kayu di lantai dengan keras dan aku mulai cepat bersembunyi di lemari yang ada di sana, saat aku bersembunyi aku melihat kakek kembar itu cela lemari itu sedang tersenyum dan berkata "Lihat anak-anak ini mereka sangat manis bukan jika tertidur seperti itu untuk selamanya..!!!" "Yaaa.. benar (dengan senyuman yang sangat tidak aku pahami) "hanya tinggal 1 anak saja yang belum kita beri kehidupan yang layak" aku sangat terkejut mendengarkan itu aku hanya berpikir untuk diam disana tanpa suara supaya kakek psikopat itu tidak bisa membunuh ku.
2 jam setelah kejadian aku mulai merasa sepertinya sudah aman dan aku mulai keluar dari tempat persembunyianku dan aku sudah melihat teman-teman dan peti itu sudah tidak ada, aku sangat lemas dan tidak tau harus berbuat apa dan dipikiran ku hanya ada pikiran untuk cepat cepat kabur dari rumah aneh ini, saat aku melihat disekitar rumah itu benar-benar aman dan kosong tidak ada pembunuh itu lagi aku mulai menuju pintu untuk keluar dan lari dari rumah ini.
Saat aku ingin meraih pintu untuk keluar dari rumah ini aku mendengar suara orang ramai di depan rumah ini lalu aku mencoba keluar dan benar saja ternyata warga sekitar sedang berada di depan rumah ini dan aku merasa lega saat melihat warga sekitar ada di sana lalu aku mulai menghampiri mereka dan aku langsung tidak sadarkan diri.
Saat aku tersadar aku disuguhkan makanan oleh warga makan ku mereka hanya tersenyum dan berkata "JANGAN KAU PIKIR BISA KELUAR DARI DESA INI" aku tersentak mendengar perkataan itu dan setelah itu aku juga melihat kakek kembar itu sudah tertawa dan salah satu dari mereka berkata "KAMI BERDUA TIDAK HANYA MELAKUKAN INI SENDIRI(dengan senyum yang sangat-sangat menakutkan)"
.......The End.......
Tidak ada komentar